SEMENTARA
Artist : Float
Sementara... teduhlah, hatiku
Tidak lagi jauh
Belum saatnya kau jatuh
Sementara... ingat lagi mimpi
Juga janji-janji
Jangan kau ingkari lagi
Percayalah, hati
Lebih dari ini pernah kita lalui
Jangan henti disini
Sementara... lupakanlah rindu
Sadarlah, hatiku
Hanya ada kau dan aku
Dan, sementara... akan kukarang cerita
Tentang mimpi jadi nyata
Untuk asa kita berdua
Percayalah, hati
Lebih dari ini pernah kita lalui
Takkan lagi kita mesti jauh melangkah
Nikmatilah lara
Percayalah, hati
Lebih dari ini pernah kita lalui
Takkan lagi kita mesti jauh melangkah
Nikmatilah lara
Percayalah, hati
Lebih dari ini pernah kita lalui
Takkan lagi kita mesti jauh melangkah
Nikmatilah lara
Untuk sementara saja
Sumber : http://musiklib.org/float-sementara-lirik_lagu.htm
Dolly, yang menyala-nyala di puncak kota,
yang sembunyi di sudut jalang jiwa
pria Surabaya.
yang sembunyi di sudut jalang jiwa
pria Surabaya.
Dulu, di temaram jambon gang sempit itu,
aku mursal masuk, keluar, dan utuh
sebagai lelaki.
aku mursal masuk, keluar, dan utuh
sebagai lelaki.
Di dasar kerat-kerat bir
yang kutenggak dalam kafir,
di ujung ceracau malam yang lingsir,
di dengung hambar aspal yang terus bergulir,
di lubang-lubang nyinyir ranjang matrimoni,
kupertanyakan nasibmu Dolly, oh Dolly.
yang kutenggak dalam kafir,
di ujung ceracau malam yang lingsir,
di dengung hambar aspal yang terus bergulir,
di lubang-lubang nyinyir ranjang matrimoni,
kupertanyakan nasibmu Dolly, oh Dolly.
Dolly, suaka bagi hati yang terluka
oleh cinta, oleh seluruh nelangsa
hidup yang celaka.
oleh cinta, oleh seluruh nelangsa
hidup yang celaka.
Dolly, tempat mentari sengaja ditunda,
di mana cinta tak musti merana
dan banyak biaya.
di mana cinta tak musti merana
dan banyak biaya.
Di dasar kerat-kerat bir
yang kutenggak dalam kafir,
di ujung ceracau malam yang lingsir,
di detik lamban takdir yang terus bergulir,
di buah-buah kisut ladang matrimoni,
kucari-cari kabarmu Dolly, oh Dolly.
yang kutenggak dalam kafir,
di ujung ceracau malam yang lingsir,
di detik lamban takdir yang terus bergulir,
di buah-buah kisut ladang matrimoni,
kucari-cari kabarmu Dolly, oh Dolly.
Meski beritamu kini sedang tak pasti,
yakinlah,
pelacur dan mucikari ‘kan hidup abadi.
yakinlah,
pelacur dan mucikari ‘kan hidup abadi.
Di dasar kerat-kerat bir
yang kutenggak dalam kafir,
di ujung ceracau malam yang lingsir,
di jenuh rutin hari yang terus bergulir,
di celah-celah renggang sumpah matrimoni,
aku panggil-panggil namamu: Dolly, Dolly, Dolly.
yang kutenggak dalam kafir,
di ujung ceracau malam yang lingsir,
di jenuh rutin hari yang terus bergulir,
di celah-celah renggang sumpah matrimoni,
aku panggil-panggil namamu: Dolly, Dolly, Dolly.